Kemenangan Marquez Patahkan Teori `Smooth Riders will Win`

0
Marquez fp1 Qatar
Gaya balap Mrquez tetap agresif di MotoGP 2016. Foto: Repsol Honda

Jakarta (naikmotor) – Sejak sesi tes pra musim MotoGP 2016 berlangsung bahkan hingga putaran pertama MotoGP di Qatar, teori ‘smooth riders will win’ atau pembalap dengan gaya yang halus bawa motor, bakal menang, memang benar adanya. Jorge Lorenzo memang sangat cepat masuk ke tikungan, keluar tikungan bahkan Ia mampu mengontrol balapan secara menyeluruh.

Namun di putaran kedua yang berlangsung di Sirkuit Termas de Rio Hondo, Argentina, teori ini mulai terbantahkan. Marc Marquez yang terlihat urakan dengan gaya balap agresifnya, justru mampu tampil lebih baik. Ia seakan menemukan kembali performa terbaiknya tentang bagaimana memperlakukan ban Michelin dan sistem ECU yang diseragamkan.

“Selama sesi tes pra musim 2016, saya selalu mencoba untuk ganti gaya balap. Tapi ketika mulai bisa merasakan performa terbaik motor, saya kembali adopsi gaya balap alamiku untuk berusaha lebih dari 100 persen. Yaitu sliding saat pengereman dan melakukan late braking,” beber Marquez.

Ia menambahkan bahwa bahwa Honda sekarang tertinggal di zona akselerasi, sehingga satu-satunya cara untuk bisa mengejar ketertinggalan adalah melakukan late braking. “Memang itu bukan cara yang aman, tapi caranya harus seperti itu jika saya masih ingin bertarung meraih kemenangan.”

Menurut Mat Oxley yang merupakan jurnalis senior dan pengamat balap MotoGP, bahwa Marquez membalikkan teori tentang cara melakukan late braking dengan sliding.

“Cara ini Ia pelajari di ajang balap Moto2. Melakukan rear wheel sliding (ngepot/drift), sebenarnya turut mengurangi beban di roda depan. Di Moto2, karakter ban depan Dunlop hampir sama dengan ban Michelin. Sehingga cara ini yang paling tepat dilakukan untuk menaklukkan ban MIchelin,” prediksi Oxley.

Jika memang caranya seperti itu, maka kemungkinan besar, Marquez bakal mendominasi MotoGP 2016, bakal kembali terjadi. Tinggal lihat pembuktiannya saja. (Spy/NM) 

LEAVE A REPLY