Bos Honda Ingin Regulasi Mesin di MotoGP Ditinjau Ulang

0
Regulasi-Mesin-MotoGP
Livio Suppo, Prinsipal Repsol Honda minta aturan penggunaan mesin di MotoGP ditinjau ulang. Foto: Repsol Honda

Jakarta (naikmotor) – Bos utama tim Repsol Honda angkat bicara tentang regulasi mesin terbaru untuk 2016. Ketika HRC merilis mesin terbaru yang sudah disesuaikan dengan regulasi ECU seragam dan penggunaan ban Michelin, mereka adalah tim yang merasa tidak siap. Perubahan besar itu yang membuat mereka butuh waktu untuk melakukan pengetesan lebih banyak bersama pembalap utama mereka.

Bagian yang benar-benar membuat mereka pusing, adalah karena pemilihan tujuh mesin untuk semusim ditetapkan di awal musim dan disegel. Artinya mesin itu sudah tak bisa diotak-atik lagi secara mekanis. Kecuali untuk alasan keselamatan pembalap. Selama itu untuk meningkatkan performa dan lain sebagainya, maka itu hukumnya dilarang.

“Sekarang, tidak banyak sesi tes yang bisa kami lakukan dengan pembalap utama. Kami menggunakan mesin yang benar-benar baru tahun ini, tapi tak ada waktu yang cukup untuk melakukan tes. Bahkan kami sudah menetapkan pilihan mesin sejak November di Jerez, Spanyol 2015. Artinya mesin itulah yang kami kembangkan hingga saat ini,” ujar Livio Suppo, Prinsipal Repsol Honda melalui Motorcyclenews.com.

Ia melanjutkan bahwa, secara pribadi menginginkan semua tim benar-benar siap dengan paket terbaiknya mengawali musim baru. Sehingga ada kesamarataan persaingan. Tidak ada yang lebih dominan di atas segalanya. “Kalau seperti ini, tahun depan bisa Ducati, lalu tahun depannya Yamaha, Suzuki dan seterusnya. Artinya tidak benar-benar imbang. Paling tidak di musim berjalan dipersilakan untuk melakukan sekali saja up grade mesin. Agar tim yang belum kompetitif, tetap bisa mengejar ketertinggalannya,” pungkasnya.

Tapi ini sedikit bertolak belakang dengan sikap mereka ketika kedua pembalapnya justru tampil dominan. Seperti yang terjadi pada tahun 2013 dan 2014. Marc Marquez yang tampil begitu superior, malah tak mendapat tanggapan apapun tentang regulasi mesin. Jadi bisa dibilang keinginan Suppo ini lebih subjektif. Karena kondisi semua tim manufaktur hampir sama (kecuali yang masih mendapat kompensasi seperti Suzuki). Memilih mesin sebelum musim berjalan juga berlaku buat, Yamaha dan Ducati. (Spy/NM)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here