
Irma Ferdiana, satu-satunya pembalap perempuan Indonesia di kelas motor M1, juga berbagi pengalamannya.
“Di AXCR tidak ada perlakuan istimewa untuk perempuan. Semua sama. Kita harus survive sendiri, termasuk membangunkan motor kalau jatuh. Tantangan terbesarnya ada di konsentrasi dan kemampuan membaca roadbook. Event ini mengubah kita jadi lebih disiplin dan mandiri,” ungkap Irma.
Sementara itu, Lody Natasha menekankan pentingnya strategi dan koordinasi tim selama lomba.
“Setiap hari peserta menempuh hingga 500–700 km, terdiri dari road section dan special stage. Kami di tim Indonesia selalu saling mengabari lewat grup chat jika ada masalah di jalur. Rasa kebersamaan tetap kuat, walau masing-masing berkompetisi,” ujarnya.
Untuk AXCR 2025, Rudy Poa akan tampil di kelas M2 (250–700 cc) menggunakan KTM 350 EXC-F, sementara Irma Ferdiana berlaga di kelas M1 dengan Husqvarna 250 cc.