Menjajal Yamaha WR250R: Beringas tapi Tidak Buas

0

Test-Yamaha-WR250R_6

Pondok Cabe (naikmotor) – Segmen trail baru kembali dimasuki Yamaha dengan meluncurkan Yamaha WR250R, motor dual purpose yang dibanderol Rp 93 Juta OTR Jakarta. Inilah motor untuk para motorist yang mencari sensasi berkendara di dua alam dengan tunggangan nyaman, stylish dan tentu saja bersurat.

Pada saat perkenalan produknya di Sirkuit PPT Pondok Cabe kemarin, Yamaha mengundang komunitas dan media untuk menjajal motor tersebut. Kesulitan pertama adalah mengakses jok yang cukup tinggi, berjarak 930mm dari tanah.

Mungkin lebih sesuai untuk yang memiliki postur di atas 170cm. Begitu sudah di atas jok, kaki pun harus jinjit menahannya. Ya, tipikal motor trail memang memiliki tinggi di atas rata-rata, motor CBU pula. WR250R tercatat memiliki minimal ground clearance berjarak 300mm.

Namun ketika sudah diatas jok dan menyalakan mesinnya, kita menemukan posisi riding yang ergonomis, khususnya saat memegang setang. Begitu mesin dinyalakan, suara galak dari mesin DOHC liquid cooled langsung terasa dan makin merangsang untuk menggebernya. Satu lap yang dipandu instruktur digunakan untuk adaptasi mempelajari riding position yang ideal, misalnya berdiri saat melibas permukaan keriting.

Mengitari lap kedua, kami mencoba lebih membuka gas, putaran mesinnya enteng menghantarkan tenaga dan saat mencukil gear transmisi pun mudah dan lembut. Powernya beringas namun tidak buas sehingga masih terkontrol dalam mengendalikannya.

Kinerja suspensi sangat mumpuni, wajar karena fork depan model upside down fully adjustable memberikan redaman optimal saat menghajar gundukan atau berbelok memanfaatkan berm. Begitu juga dengan ayunan shockabsorber yang turut berkontribusi mereduksi entakan roda, meski kami merasakan masih terlalu lembut untuk digunakan di trek.

Soal handling, WR250R memiliki pergerakan yang lincah berkat konstruksi chassis aluminium ringan, misalnya saat menekuk masuk tikungan patah. Kami tidak kesulitan bermanuver sambil diimbangi dengan kelenturan posisi tubuh serta pergerakan tangan dan kaki.

Sayang, kami tidak mengeksplorasi secara penuh karena keterbatasan waktu dan juga lokasi, misalnya bagaimana performanya di jalan raya, karena WR250R terlahir sebagai dual sport. Meski demikian, kami memberikan nilai plus untuk WR250 sebagai motor premium dirtbike untuk para pencari sensasi berkendara luar ruang. (Arif/nm) Foto: Yusuf Arief. Jaket: A1AM Gear

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here