Tips Mengenal Kualitas Helm

0

Tips-Mengenal-kualitas-helm

Jakarta (naikmotor) – Berkendara sepeda motor lebih berbahaya daripada bermobil, sebab penumpang mobil terlindungi rangka dan panel baja, tetapi pengendara sepeda motor hanya bergantung pada pakaian atau riding gear dan helm yang digunakannya.

Helm yang digunakan pun harus memenuhi standar SNI, dan diikat dengan benar (sampai klik), agar melindungi kepala dengan baik. Badan Standarisasi Nasional (BSN) yang mengeluarkan sertifikasi SNI pun akan melakukan pengujian-pengujian yang cukup ekstrem pada sebuah produk helm.

Helm-helm contoh tersebut harus lolos dari setidaknya 3 macam uji sample di antaranya uji benturan terhadap sebuah landasan besi, ketika helm dibenturkan dengan kecepatan hingga 234 km/jam.

Helm yang lolos uji benturan harus mengalami uji berikutnya, uji penetrasi dengan paku besar 3 kg yang dihantamkan ke atas helm dari ketinggian 1,6 m. Kemudian jika lolos helm akan diuji kekuatan tali pengikatnya, dengan cara ditarik secara mendadak dan berulang-ulang.

Helm sendiri mempunyai 3 bagian dasar dalam melindungi kepala: shell bagian terluar dengan lapisan impact absorbing liner, lapisan dalam atau padding yang nyaman dan tali pengikat yang baik.

Bagian lapisan terluar helm biasanya terbuat dari bahan yang keras seperti termoplastik atau semacam polikarbonat, atau acrylonitrile butadiene styrene (ABS) atau plastik keras. Dan pada produk premium biasanya diperkuat komposit serat seperti kevlar.

Bagian terluar haruslah tangguh, harus mampu menahan setiap benturan, dengan menebar energi benturan ke seluruh permukaan helm dan menyerapnya sebelum mencapai kepala penggunanya.

Bagian dalam termasuk bagian yang menyerap energi benturan, biasanya terbuat dari polystyrene atau umum disebut sebagai styrofoam.

Semakin banyak energi yang disebarkan atau diserap, maka semakin sedikit benturan yang mengenai kepala, termasuk goncangan ke otak.

Lapisan dalam tadi ditambah dengan busa yang lebih empuk dan dilapisi dengan bahan kain sebelum mengenai kepala. Tujuannya agar helm mengepit bagian kepala dengan kokoh dan tetap nyaman bagi penggunanya. Sementara tali helm tugasnya mencegah helm terlepas daam kejadian kecelakaan sekalipun.

Maka gunakanlah helm yang sesuai dengan ukuran kepala, jangan terlalu longgar atau sebaliknya terlalu menjepit kepala. Jika terlalu longgar, maka helm tak akan mampu menyerap benturan dengan baik, bahkan ada potensi terlepas saat terjatuh.

Sedangkan terlalu sempit, akan menyebabkan aliran darah tak optimal ke kulit kepala. Biasanya ditandai dengan sakit kepala dan kehilangan konsentrasi.

Seiring waktu helm mungkin saja retak bahkan pecah saat terjatuh atau kecelakaan. Jika sudah demikian, maka helm pun wajib diganti dengan yang baru, sebab tak mampu lagi melindungi lebih lanjut. Dan periksalah kondisi helm setelah masa penggunaan setidaknya 2 tahun. Jika terdapat retakan, gantilah dengan yang baru.(af/NM)

Tips-helm_1

LEAVE A REPLY