Tes Perdana ATC 2017, Irfan Ardiansyah Masuk Lima Besar

0
Tes Perdana ATC
Tes ATC 2017 di SIrkuit International Chang. Foto: ATC

NaikMotor – Tes pramusim Idemitsu Asia Talent Cup digulirkan di Sirkuit International Chang, Buriram, Thailand selama dua hari, Minggu dan Senin (5-6/3/2017). Irfan Ardiansyah menjadi pembalap Indonesia dengan penampilan paling cemerlang di tes perdana ATC 2017, mampu menempati urutan kelima daftar pencetak waktu lap tercepat di hari kedua.

Dua hari tes perdana ATC 2017 di Sirkuit Internasional Chang diwarnai serangkaian insiden, di mana pada hari pertama 13 pembalap terjatuh dan 14 kecelakaan di hari kedua. Masalah adaptasi menjadi penyebab utama dari insiden yang terjadi, sebab banyak pembalap yang belum pernah balapan di sirkuit tersebut.

Tahun ini, ATC diramaikan muka baru di balap Asia, termasuk dua pembalap Indonesia, Lucky Hendriansyah atau beken disapa Lucky Kaddi dan Erfin Firmansyah yang disokong Astra Honda Racing Team. Keduanya berupaya mendapatkan kecepatan terbaik dalam dua hari sesi tes di Thailand.

Joki asal Malaysia, Azroy Anuar merajai timesheets hari pertama, dengan waktu lap terbaik 1 menit 47,504 detik, diikuti Ryuesi Yamanaka, Yuki Kunii, dan Can Oncu. Irfan Ardiansyah duduk di urutan lima, mengemas waktu putaran tercepat 1 menit 48,641 detik.

Di hari kedua para pembalap melakukan simulasi balapan, melakukan 18 putaran berturut-turut. Can Oncu menjadi yang terbaik di sesi tersebut, dibuntuti Haruki Noguchi dan Anuar.

Sesi tes belum selesai sampai di situ, dan para pembalap kembali berlomba melakukan time attack. Yuki Kunii menutup sesi dengan baik, melibas satu putaran penuh dengan waktu lap 1 menit 47,181 detik, unggul 0,066 detik dari Anuar, Yamanaka,Kritchaporn Kaewson, dan Irfan. Sedangkan Lucky Kaddi dan Erfin menuntaskan tes di posisi 11 dan 15.

Menanggapi hasil ini, Alberto Puig, Talent Promotion Director Dorna Sports mengatakan tidak pernah mudah untuk pertama kali karena banyaknya pembalap baru.” Beruntung cuaca mendukung dan tidak ada masalah besar atau kecelakaan. Ketika pembalap jatuh, mereka pasti tidak menyukainya dan membuatnya marah. Mereka tengah mempelajarinya, itulah kenapa mereka jatuh. Sebelumnya, gap antara top rider dengan pembalap lainnya sangat jauh, tapi di hari kedua mulai berkurang,” ungkap Puig. (Yudistira/nm)

Foto: AHRT

 

LEAVE A REPLY