Ravens Squad Mengunjungi Stonehenge Suku Dayak

0
Ravens Squad Mengunjungi Stonehenge Suku Dayak

NaikMotor – Usai mengekplorasi Sampit, Ravens Squad mengunjungi Stonehenge Suku Dayak di Katingan, Kalimantan Tengah.

Stonehenge ala Suku Dayak itu berupa bukit-bukit batu, yang terletak antara Sampit dan Palangkaraya. Menurut hikayatnya, batu-batu yang membentuk bukit-bukit tak diketahui dari mana asalnya dan bernilai mistis.

Pasalnya, tidak ada gunung ataupun sungai besar di sekitarnya, yang biasanya menjadi sumber batu pada umumnya. Fenomena yang sama dengan Stonehenge yang berada di Inggris. Sehingga tak pelak jika susunan batu Bukit Batu itu disebut sebagai Stonehenge ala Dayak.

Ravens Squad Mengunjungi Stonehenge Suku Dayak

Batu-batu itu pun pernah menjadi tempat raja-raja jaman dahulu untuk bertapa. Dan bahkan di zaman kemerdekaan, ada batu yang juga digunakan oleh Pahlawan Nasional dari Kalimantan Tengah, Tjilik Riwut untuk bersemedi. Batu keramat itu dinamai Batu Bamana.

Seperti batu bersejarah tadi, batu-batu lain pun diberi nama, sesuai dengan kepercayaan masyarakat setempat akan kekuatan mistisnya. Seperti Batu Sial untuk membuang sial, dengan manikinya dan meneriakkan mantera “Lololo kriu” sebanyak 3 kali. Batu lainnya dinamai Batu Dewa yang terbesar dan tertinggi, yang dipercayai jika seseorang sanggup mendaki hingga puncaknya maka keinginannya akan dikabulkan oleh Hatala, Tuhan Suku Dayak.

Ada pula Batu peyang tempat kita meminta barang-barang spritual, Batu darung bawan, Batu Penguhin yang dipercaya tingkat kesaktiannya tinggi.

Di antara batu-batu bertuah itu terdapat batu yang tengah berada di tengah, Teras Pembelong, yang di anggap sebagai batu sentral kehidupan. Batu yang dipercaya pada jaman dahulu sebagai singgasana sekaligus tempat bertapa raja.

Raja yang penguasa Bukit Batu itu beristrikan Bawin Kamelo yang sangat cantik, yang mewariskan sumur kecil di Bukit Batu yang airnya tak pernah kering. Masyarakat percaya jika seorang wanita membasuh wajahnya dengan air dari sumur itu, maka wajahnya akan secantik Bawin Kamelo.

Dan dipercaya juga jika seorang wanita Dayak bernama Kamelo akan dipastikan wajahnya cantik.

Setelah mendapatkan banyak pengetahuan baru ketika Ravens Squad mengunjungi Stonehenge Suku Dayak, kedua Riders beranjak menuju Palangkaraya, Ibukota Kalimantan Tengah.

Di Palangkaraya, mereka disambut komunitas setempat seperti YR15CI@Palangkaraya, BYONIC, YMCI dan YROI. Para motoris itu mengantar Ravens mengunjungi Museum Balanga, yang berisikan pusaka-pusaka dan perabotan khas Suku Dayak Kalimantan Tengah. (Afid/nm)

Ravens Squad Mengunjungi Stonehenge Suku Dayak

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here