Piaggio Indonesia: Honda SH150i Bukan Saingan Medley

0
Honda SH150i
Dengan harga Rp 44,9 juta, Honda SH150i akan berhadapan dengan Piaggio Medley yang dibanderol Rp 44,2 juta dan Piaggio Indonesia yakin Medley memiliki kelas tersendiri. Foto: Naikmotor.com

NaikMotor – Piaggio Indonesia tidak melihat Honda SH150i yang meluncur di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2017 sebagai saingan. Sebab, kendati bentuk dan harganya mepet dengan Piaggio Medley tapi profil konsumennya berbeda.

Andre Sanyoto, Direktur Pemasaran PT Piaggio Indonesia mengatakan, konsumen Piaggio membeli atas pertimbangan emosional. Mereka adalah orang yang merasakan perbedaan kelas ketika mengendarai skuter Italia.

“Saya rasa, dari sisi fungsional mirip, tapi dari sisi emosional akan berbeda. Jadi walaupun harganya mirip, produk itu (SH150i) akan menemukan konsumennya sendiri,” kata Andre yang ditemui saat peresmian diler baru di Tangerang.

Andre justru yakin, dengan adanya Honda SH150i maka pasar skuter di rentang Rp 40-50 juta bakal makin bergairah. Sebab dengan banyak yang main di segmen tersebut, pasar jadi terbuka dan bukan malah saling mematikan.

Andre menilai, sukses Piaggio terutama Vespa bisa berhasil di Indonesia karena posisi harga yang tepat. Vespa menyasar konsumen kelas menengah ke atas yang relatif stabil daya belinya. Apalagi Vespa punya citra, dan masyarakat di kelas tersebut merupakan orang yang loyal terhadap satu brand.

Dengan harga Rp 44,9 juta, Honda SH150i akan berhadapan dengan Piaggio Medley yang dibanderol Rp 44,2 juta dan Piaggio Indonesia yakin Medley memiliki kelas tersendiri.

“Tidak banyak yang punya citra seperti Vespa atau Piaggio di Indonesia. Baik dari komunitas maupun antusiasmenya,” katanya.

Tahun lalu, Piaggio mengklaim penjualan di Indonesia tumbuh signifikan di tengah pasar roda dua yang stagnan. Meski tidak menyebut angka, namun Andre mengatakan penjualan Piaggio tumbuh hingga dua digit.

“Menurut data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) penjualan motor hampir 6 juta unit, mengalami penurunan 8,5 persen. Namun kami masih bisa mengalami pertumbuhan positif melebihi kondisi pasar,” pungkasnya.(Agl/NM)

LEAVE A REPLY