Tigrevolution: Tigre Tutup Ganti Nama Jadi Tigrehood, Ini Alasannya

0
Tigre Tutup Ganti Nama Jadi Tigrehood
Ananda Omesh dan Indro Warkop meresmikan Tigrehood dalam sebuah acara Tigrevolution, Minggu (24/12/2017). Foto: Arif

NaikMotor – Toko apparel dan riding gear milik salah satu pesohor Ananda Omesh yakni Tigre tutup ganti nama jadi Tigrehood, dalam sebuah konsep acara bertajuk Tigrevolution, Minggu (24/12/2017) di Jalan Puri Sakti I No.26B Cipete, Jakarta Selatan.

Acara Tigrevolution diawali dengan riding pagi (Tigride) bersama dari Mooneyes Jakarta di bilangan Tendean untuk menyusuri jalanan selatan Jakarta dipimpin oleh motoris senior Indro Warkop. Berbagai jenis motor mulai skuter hingga motor custom beriringan dengan tertib menuju Cipete.

Dalam sambutannya, Omesh mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan semua pelanggan dan para pemilik brand yang telah bekerjasama selama enam bulan. “ Ya, Tigre tutup ganti nama jadi Tigrehood, yang menunjukan spirit baru untuk sama-sama membangun bisnis apparel dan riding gear tanpa melupakan semangat untuk menjaga kesatuan dan persaudaraan,” sebut Omesh yang menjadi pemrakarsa Motorbaik.

Namun, dalam perbincangan khusus, Omesh menambahkan bahwa di balik penggantian nama ini ada konsep bisnis yang tengah dikembangkan ke depan berkaitan dengan hak paten nama.” Nama Tigre sudah ada yang punya. Makanya ini menjadi pembelajaran saya dan juga untuk teman-teman untuk bisa mengurus hak paten bila punya nama brand. Karena sangat penting bila kita ingin mengembangkan bisnis lebih luas. Makanya, bukan hanya nama toko, termasuk nama saya pun ikut dipatenkan, menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” beber Omesh. Oiya…betul juga tuh…

Satu hal yang akan dikembangkan Tigrehood adalah penjualan secara digital yakni melalui aplikasi mobile untuk menjangkau pasar lebih luas. Ini, tentu sangat berkaitan erat dengan merek dagang hingga Omesh mengamankannya hingga domain website.

“ Yang membedakan Tigrehood dengan toko lainnya adalah semua barang display melalui proses kurasi untuk menjaga kualitas dan tepat sasaran market.  Kita mau konsumen itu nyaman dengan pilihan produknya yang dibeli di Tigrehood. Kita menyediakan produk-produk karya pengrajin industri kreatif lokal  termasuk dari para builder dengan spesialisasi masing-masing hingga riding gear premium impor untuk mengimbangi permintaan pasar,”  tambah Omesh.

Beberapa brand yang mengisi ruang pamer Tigrehood  antara lain Thrive, Riders & Rules, Von Dutch, Tesmak, Raw Type Riot, Revolt Industry, Pickers Store, Good Condition, Queenlekha Choppers.

Kontribusi Tigrehood dalam pergerakannya di scene roda dua Jakarta sudah terasa karena kerap mengadakan event seperti Saturday Vibes, ajang untuk bursa jual beli motor di akhir pekan hingga lokasi start atau finish Sunday Morning Ride.

Acara berlangsung dari pagi hingga siang hari dengan diselingi penampilan DJ Yasmin serta diskon produk dilanjutkan hiburan malam. Selamat Kang! (Arif/nm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here