Modul Training Adira Finance Akan Menjadi Kurikulum SMK

0
Modul Training Adira Finance Akan Menjadi Kurikulum SMK
Kerja sama Ditjen Dikdasmen Kemendikbud dan Adira Finance untuk peningkatan kompetensi kurikulum SMK jurusan bisnis dan manjemen. Foto: Afid

NaikMotor – Modul training Adira Finance akan menjadi Kurikulum SMK Jurusan Bisnis dan Manajemen. Hal ini tertuang dalam nota kesepahaman antara Adira Finance bersama Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud yang ditandatangani di Jakarta, (9/2/2018).

Program peningkatan kompetensi bidang keahlian bisnis dan manajemen untuk siswa SMK itu akan berlangsung hingga 2020, sebagai bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) Adira Finance. Program akan berfokus untuk meningkatkan kompetensi siswa SMK jurusan Bisnis dan Manajemen di bidang industri lembaga pembiayaan, termasuk pembekalan untuk memasuki dunia kerja profesional.

Sejak 2014, Adira Finance telah bekerjasama dengan Pemerintah DKI menyelenggarakan program kompetensi di 5 SMK Jakarta (SMK 16, SMK 17 SMK 23, SMK 47 dan SMK 48). Program telah mentraining 11 Guru, dan mendidik 634 siswa, ditambah dengan bantuan beasiswa untuk 30 siswa. Telah pula diwujudkan sebanyak 48 modul kompetensi mencakup modul proses bisnis, pelayanan prima dan penampilan pribadi.

Kini, dengan nota kesepahaman tersebut, maka modul training Adira Finance akan menjadi Kurikulum SMK Jurusan Bisnis dan Manajemen di 9 region Adira Finance. Kelak, setiap region akan ada 2 SMK binaan yang menerapkan kurikulum dengan modul berkaitan dengan industri lembaga pembiayaan. Kota-kota besar region Adira itu antara lain Medan, Palembang, Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Balikpapan dan Makassar.

Hafid Hadeli selaku Direktur Utama Adira Finance mengatakan para generasi muda harus memiliki bekal untuk dapat bersaing di dunia kerja, oleh karenanya menjadi tanggung jawab kita bersama untuk memberikan mereka pendidikan yang baik dan sesuai dengan kebutuhan mereka.

Sedangkan Dirjen Dikdasmen Kemendikbud, Hamid Mochammad menyatakan, SMK harus terbuka kepada industri agar kurikulum tidak kaku, dan lulusannya benar-benar siap kerja. ” Industri yang menawarkan training tentunya akan kita sambut dengan tangan terbuka. Karena itu dimungkinkan dengan adanya Inpres No 29 tentang penekanan kerjasama dengan industri atau lembaga selaras dengan kurikulum SMK. Kerjasama kurikulum dengan Adira tentu menarik karena segmen keuangan tengah berkembang melalui cashless, online shop dan e-commerce yang marak. Dalam catatan kami telah ada 350 industri yang bekerja sama untuk membina lebih dari 1.000 SMK.” (Afid/nm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here