Ketahui Kondisi Mesin Lewat Busi, Mumpung Masih #dirumahaja

0
Kondisi Mesin Lewat Busi
Kondisi busi bisa sebagai indikator kinerja mesin. Foto: Arif

NaikMotor – Mumpung masih #dirumahaja, kita bisa juga mengecek kondisi mesin lewat busi. Meski banyak anggapan mesin moderen sudah sangat efisien, tetapi siapa tahu sepeda motor kita ternyata menyimpan potensi masalah.

Sebab, busi masih memegang peranan penting untuk mesin motor sebagai pemercik api dalam menghasilkan tenaga pendorong. Sehingga busi akan meninggalkan jejak setelah sekian lama penggunaan motor, berupa perubahan warna pada elektrodanya.

Berikut bagaimana mengetahui kondisi mesin lewat busi:

Normal
Mesin yang bekerja dengan normal ditunjukkan dengan elektroda berwarna kecoklatan atau keabu-abuan, kondisi yang menunjukkan busi masih berfungsi dengan baik.

Basah atau kotor
Umumnya karena campuran bahan bakar terlalu kaya, pada mesin injeksi, injektor diperkirakan mengalami masalah. Bisa juga karena penggunaan bahan bakar kualitas rendah.

Oli Bocor
Jika pada ujung busi terdapat lapisan oli, umumnya dikarenakan rembesan pelumas ke ruang bakar, penyebabnya ring piston atau seal klep yang sudah aus.

Overheating
Sebaliknya jika bagian pemercik api tersebut berwarna putih dan mengkilat, bisa dikarenakan campuran bahan bakar terlalu kurus. Jika dibiarkan lama kelamaan mesin akan sering overheat dan macet. Selain itu juga busi bisa meleleh.

Pecah
Budi pecah bisa dikarenakan tekanan terlalu besar di ruang bakar, atau bisa akibat pemanasan dan pendinginan mendadak umumnya terjadi di negara empat musim.

Aus
Ujung elektroda busi bisa saja mengalami keausan, atau menyusut seiring dengan penggunaan yang terlalu lama, pemecahannya hanya dengan cara mengganti dengan busi baru. Elektroda Busi menyusut normalnya hanya 0,01-0,02 mm setiap 1.000 km. Lebih dari itu periksa kinerja mesin.

Meleleh
Busi meleleh disebabkan karena overheating yang terlalu sering dialami. Padahal elektroda busi yang berbahan nikel tahan hingga suhu 1.200 derajat Celcius. Suhu kerja mesin saat kombusi atau terbakarnya bahan bakar dalam tekanan tinggi, umunya sekitar 700 derajat Celcius.

Korosi
Busi berkarat bisa disebabkan penggunaan kendaraan yang jarang, dan kualitas bahan bakar rendah. Bisa juga karena penggunaan gasohol yang tidak sesuai rekomendasi pabrikan. (Afid/nm)

LEAVE A REPLY