Suzuki Satria F150 Series, Bebek Hyperunderbone Idola Semua Gender

0

NaikMotor – Satria F150 merupakan senjata andalan Suzuki Indonesia yang juga menjadi salah satu penopang penjualannya. Mayoritas penggemarnya adalah maniak kecepatan baik kaum adam maupun hawa.

Satria F150, sepeda motor hyperunderbone pertama kali hadir di Indonesia tahun 2004 yang didatangkan Suzuki Indomobil Sales (SIS) secara utuh dari Thailand. Dari negara aslinya, motor ini dinamai Suzuki Raider 150.

Mendapat sambutan yang baik dari market di Indonesia, Suzuki Indomobil Sales (SIS) akhirnya resmi menutup keran impor dan memproduksi secara lokal di tahun 2007. Menyesuaikan permintaan pasar di Indonesia, Satria F150 CKD dilengkapi fitur elektrik starter.

Di tahun yang sama, 2007 Satria F150 mendapat ubahan yang tidak signifikan alias facelift. Yaitu hanya dibagian batok lampu depannya saja, dimensinya lebih besar dan pakai reflektor lampu runcing yang terinspirasi moge supersport Suzuki GSX-R600.

Selain itu ada tambahan tombol mode Suzuki Drive Mode Switch/S-DMS untuk mengingatkan pengendara kalau mau irit bensin. Eco indicator akan menyala di 4.500-5.500 rpm, serta kalau mau kencang bisa pilih skema power yang akan menyala di 8.500 rpm.

Suzuki all new satria f15
Suzuki All New Satria F150, dlengkapi pilihan warna baru dan fitur milenial. Foto: Maleha

Selanjutnya, tahun 2013 Satria F150 (FU) kembali bersolek. Yaitu dengan ditanamkannya fitur security alarm untuk varian Black Fire. Tujuannya agar pemilik lebih tenang saat motor ditinggal di area parkiran.

Oh ya, pada bagian batok lampu depan juga tak luput dari ubahan, kali ini kembali mengecil dimensinya seperti sebelumnya disertai body yang lebih ramping.

Tak mau kalah dengan pesaingnya Honda Sonic 150R, Suzuki kembali melakukan ubahan signifikan di tahun 2016, yaitu menggunakan sistem injeksi bahan bakar dan menggunakan radiator pendinginan mesinnya. Namanya juga berubah menjadi Satria F150 FI.

Bunga dengan Satria F150 kesayangannya. Foto: Istimewa

Teknologi canggih sudah dibenamkan, lampu depan LED, panel instrumen full digital, sampai USB Charger dan Alarm System buat versi Black Predator. Dari sektor jantung pacu, mesinnya pakai injeksi elektronik dan pendingin cairan alias radiator, sempat disebut lebih pelan dibanding Satria F150 karburator (FU150). Padahal saat pengetesan, Satria F injeksi berakselerasi lebih cepat dibanding versi karburator. Wajar saja, tenaganya naik jadi 18,3 hp pada 10.000 rpm dan torsi 13,8 Nm pada 8.500 rpm.

“Satria F150 enak untuk perjalanan dalam kota ataupun jarak jauh. Performa mesinnya kenceng. Untuk yang sudah menggunakan sistem injeksi memang bensinnya lebih irit dibandingkan yang masih karburator. Namun itu tidak menjadi masalah karena keduanya mumpuni dalam hal performa mesin,” terang Bunga, pemilik Satria F150 tahun 2016 yang juga merupakan anggota SSFC. (Daus/prob/NM).

LEAVE A REPLY