Sandiaga Uno Pastikan Reaktivias Sektor Pariwisata Terus Berjalan

0
Menparekraf Sandiaga Uno
Mas Menteri pastikan upaya reaktivasi sektor pariwisata terus berjalan. Foto: Kemenparekraf

NaikMotor – Menparekraf Sandiaga Uno pastikan upaya reaktivasi sektor pariwisata terus berjalan. Salah satu upayanya adalah melalui program akomodasi bagi tenaga kesehatan. 

Dilansir dari situs resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf)/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, memastikan upaya reaktivasi sektor pariwisata akan terus berjalan. Salah satunya adalah lewat program akomodasi bagi “Tenaga Kesehatan dan Tenaga Penunjang Fasilitas Kesehatan Penanganan COVID-19” yang saat ini telah memasuki tahap persiapan akhir.

Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Anggaran telah menyetujui usulan program dukungan akomodasi bagi nakes dengan anggaran sebesar Rp 298 miliar dari yang sebelumnya diajukan Kemenparekraf Rp 300 miliar. Pelaksanaan reaktivasi ini melalui penyediaan akomodasi dan fasilitas sarana pendukung lainnya, termasuk sarana transportasi bagi nakes dan Tenaga Penunjang Fasilitas Kesehatan (Faskes) Penanganan Covid-19, merupakan bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Menparekraf Sandiaga Uno
Foto: Kemenparekraf

“Usulan untuk program ini telah memperoleh persetujuan dari Kementerian Keuangan melalui surat Direktorat Jenderal Anggaran. Surat persetujuan telah kami terima pada tanggal 24 Agustus 2021 dengan anggaran sebesar Rp298 miliar,” ujar Mas Menteri pada Jumat (03/09/2021) lalu.

Pelaksanaan program ini akan dilaksanakan lewat koordinasi dengan rumah sakit, industri perhotelan, kementerian/lembaga terkait dan pemerintah daerah di tujuh lokasi yang didasarkan pada pertimbangan daerah dengan kasus COVID-19 tinggi saat program ini diusulkan melalui KCP-PEN beberapa bulan lalu.

Kemenparekraf juga sebelumnya telah menerima pengajuan dari 71 rumah sakit untuk akomodasi tenaga kesehatan sebanyak 9.766 orang dengan 465.659 unit kamar. Dukungan akomodasi juga disertai penyediaan fasilitasi makan dan minum, binatu, serta transportasi, yang akan berjalan hingga akhir November 2021.

“Untuk itu kami mengapresiasi sebesar-besarnya komitmen untuk dapat mendahulukan realisasi anggaran ini bagi saudara-saudara kita di garda terdepan penanganan COVID-19 yaitu tenaga kesehatan. Kemenparekraf tidak akan dapat menjalankan program ini tanpa dukungan dari KPC-PEN dan Kementerian Keuangan.”

Kini, Kemenparekraf tengah mendata ulang kebutuhan jumlah nakes yang perlu diakomodasi, mengingat kasus Covid-19 menunjukkan grafik yang dinamis.

“Dengan kolaborasi baik antara berbagai pihak, program ini diharapkan dapat tepat sasaran, tepat manfaat, tepat waktu, dan akan kita dorong sebagai kontribusi Kemenparekraf dalam penanganan pandemi Covid-19 di tengah masa PPKM,” jelasnya.

“Program ini selain untuk menunjang kinerja tenaga kesehatan yang menjadi garda terdepan penanganan pandemi COVID-19 dengan memberikan kemudahan mobilitas dan memperpendek jarak tempuh ke tempatnya bertugas, terlebih juga menjadi upaya akselerasi reaktivasi sektor pariwisata,” lanjut Sandiaga.

Upaya membangkitkan kembali sektor pariwisata sangat bergantung pada keberhasilan penanganan Covid-19 di Tanah Air. Untuk itu, kolaborasi terus dilakukan dengan berbagai pihak seperti Kemenkes, industri perhotelan, dan perusahaan transportasi.

“Program ini juga akan terus kita manfaatkan untuk mengembalikan geliat sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.”

Kemenparekraf pun ikut mengawal program percepatan pelaksanaan vaksinasi dan Sandiaga mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan pengusaha perhotelan dan berbagai pihak lainnya untuk berkolaborasi menghadirkan sentra vaksinasi dalam upaya mencapai target vaksinasi dua juta dosis per hari yang ditetapkan Presiden Joko Widodo.

“Kemenparekraf terus mendorong program vaksinasi secara masif di lima destinasi super prioritas dan di daerah-daerah yang termasuk dalam lingkup Kharisma Event Nusantara,” terangnya.

Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Nia Niscaya, menjelaskan bahwa informasi di media sosial memiliki peran yang cukup signifikan karena akan mempengaruhi kepercayaan dari wisatawan nusantara dan mancanegara. Saat ini persepsi wisatawan sangat ditentukan oleh penanganan Covid-19, maka dukungan kepada tenaga kesehatan sebagai garda terdepan penanganan Covid-19 merupakan kontribusi sektor pariwisata yang kemudian hari akan menerima manfaatnya.

“Ini adalah tentang persepsi, yang diperlukan sekarang adalah bagaimana kita mendapatkan kepercayaan dari pasar baik pasar mancanegara maupun nusantara,” paparnya lebih lanjut. (Litha/nm) 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here