Catatan Track 10 Days Adventure 2016 Jakarta – Bukittinggi (2)

0
10 days adventure 2016
Serunya petualangan Track 10 Days Adventure 2016 . Foto:Track

Catatan Track 10 Days Adventure 2016 Jakarta – Bukittinggi (2)

NaikMotor – Melanjutkan perjalanan Track 10 Days Adventure 2016 sebelumnya. Cerita petualangan bermotor di Tanah Andalas memasuki hari kelima.

Di Hari ke-5 ini 3 darah segar bergabung di Tim 10 Days Adventure. Punggawa lama offroad motor Aspar Putramedia, Teuku Yusrizal, Gerhandi bergabung. Namun 3 peserta sementara rehat yakni Putra Adhi dan Pakde Tris. Sementara Anang Tosan digantikan oleh Hery Aceng.

Jalur kebun sawit panjang di Grissik, lokasi penambangan minyak tradisional mewarnai perjalanan kami. Debu tak habis2, jalur sepi dan relatif kering agak membosankan. Muka serasa di facial.

Rehat siang kami berhenti di satu desa di Sungai Napal yang namanya mirip kawasan paling terkenal se-ibukota, Tanabang. Kami pun menyempatkan makan siang di warung kecil dan menyempatkan diri membeli kacamata untuk pelindung debu dan sinar matahari. Benar-benar shopping kita di Tanabang.

Insiden terjadi ketika masuk malam. Nanang Sale offroader gaek asal Ciamis, Jawa Barat yang terlalu semangat bertemu jalan aspal mendadak meletus ban depannya. Terpaksa kita berhenti untuk perbaikan. Di tengah perbaikan datang seorang kawan lokal bernama Damar turut menemani kami hingga selesai. Luar biasa kami merasa ditemani.

Namun jarak yang masih panjang membuat Tim Mekanik dan Sapu Bersih alias Sweeper tak bisa sampai ke BC Muara Bulian. Mereka memutuskan tidur di flying BC di di daerah Bayung Lencir. Sementara BC kami berada di daerah Muara Bulian di tepian Sungai Batanghari, Jambi. Terpaut jarak 83 km di belakang. Bukan jarak yang main-main.

Hari ke-6. Grup Sweeper akhirnya merapat ke BC Muara Bulian setelah tertinggal jauh akibat insiden pecah ban motor Kang Nanang. Karena masuk BC sudah mendekati tengah hari mereka diberikan kesempatan beristirahat sebentar. Brief RC pasukan rolling jam 15.00.

Kami bergerak bersama Mobil Support ke arah BC 07 yang berada di daerah Lipat Kain Pekanbaru. Perjalanan malam via jalur onroad. Masuk kawasan Sungai Bengkal, Tebo Ilir jam 17.00 motor Peserta Dendi asal Depok yang memang sedari awal bermasalah kali ini benar-benar tidak bisa meneruskan perjalanan. Untungnya masih ada satu motor cadangan milik peserta lain yang bisa dipakai.

Lepas Maghrib peserta bergegas menuju BC 06 di kawasan Cereniti. Kami membuka tenda di daerah Pasar Senin, Desa Arum Sari Simpang Niam MuaraTebo, Jambi. Nama pasarnya Senin tapi bukanya khusus hari Minggu saja. Grup motor memutuskan berpisah dengan Mobil Support. Karena mereka memilih bermalam. Sementara Mobil Support tetap melanjutkan perjalanan menuju Kawasan Lipat Kain.

Hari ke-7. Hari ini track log menunjukkan kita masuk ke Kawasan Suku Anak Dalam di wilayah Taman Nasional Bukit 30. Deg-degan sekaligus “exciting” karena akhirnya mungkin bisa melihat secara langsung suku tersebut. Sebelumnya hanya pernah dengar dan tahu dari bacaan atau dokumentasi film. Masuk melalui kawasan perkebunan sawit, sinyal HP sudah sangat sulit didapat.

Kawasan ini adalah areal perluasan kebun kelapa sawit. Sebelum masuk jalur seorang penduduk mengingatkan agar berhati-hati karena Macan, Gajah, Beruang dan Orang Utan sedang bermigrasi keluar menuju pemukiman karena habitat hidup mereka terkena perluasan kebun sawit. “Jangan beri makan” begitu pesan penduduk tadi.

Perjalanan hari ini demikian panjang. Sinyal sulit didapat di wilayah ini karena tertutup pepohonan tinggi besar. Kami baru bisa mengabarkan offisial tentang posisi sekitar jam 7 malam. Itupun sudah di wilayah  Taman Nasional Tesso Nilo.

Motor Syarif belakangan mengalami trouble mungkin karena dihajar lintasan gravel panjang. Mendekati pukul 20.00 malam kami pun mendapati satu rumah yang mengizinkan kami menumpang perbaikan motor dan bermalam. Pemilik rumah adalah anak Rimba. Rio namanya. Nikmat rasanya bisa bertemu dengan saudara-saudara di pedalaman yang iklas dan hangat menerima kami.

Hari kedelapan. Peserta entry point kedua sudah mulai berdatangan sejak tadi malam. Mereka adalah Yuda Laman, Suparman Dhemang, Annas Zainur, Win, Kelik, Bengi dan Mamat. Segera mereka merapat ke BC07 di Kawasan Lipat kain bertemu dengan Support Car.

Peserta sebelumnya mulai masuk BC menjelang siang. Aspar dan Syarif mengalami kendala mesin. Motor Aspar benar-benar harus ditandu oleh Support Car karena mesin sudah berasap tebal. Oli yang encer ditenggarai sebagai penyebabnya. Akibatnya tak tahan mengarungi lintasan gravel panjang. Di belakang grup ini masih ada Putra Adhi yang riding sendiri 100 km mengejar grup depan. Sementara beberapa peserta malah baru masuk Base camp di paruh malam.

Grup belakang alias Tim Sapu Bersih sampai dengan pk. 17.00 mengabarkan masih tertahan di Simpang Koran terhambat hujan badai. Panjangnya jalur Sumatera memang bukan main-main. Sekalipun lintasannya berupa tanah gravel namun panjangnya bisa ratusan kilometer. Membuat grup terpisah menjadi beberapa kelompok.

Pukul 21.30 RC memberi aba-aba besok grup berjalan kembali sesuai format 6-7-8. Daerah yang di lintasi adalah daerah dengan lintasan “bejad” dimana jarak lintasan pendek namun rintangan dan konturnya naik turun dengan banyak “V”. Itu artinya peserta akan berhadapan dengan jalur dengan tingkat kesulitan tinggi. Dimana sudut elevasinya bisa sangat extreem. Banyak Turunan curam dan tanjakan menjulang dengan sudut kemiringan tajam. Wow mencekaaaammmm!(TRACK)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here